Laman

Saturday, June 8, 2013

Perasaanku

Aku baru saja sampai di sini. Sedikit terlambat. Mereka semua sudah berkumpul. Menumpahkan kesedihan bersama.

Aku berdiri di sini. Di ambang pintu yang telah ribuan kali kulewati, menatap mereka dengan iba.
Aku berjalan kearah mereka dengan sedih. Tapi aku merasa beda. Aku tak bersedih selayaknya orang bersedih.

Ini aneh. Sungguh aneh. Aku seperti bukan diriku. Aku seperti roh lain yang dimasukkan ke ragaku, dan langsung di hadapkan dengan masalah seperti ini.

Tidak, itu tidak mungkin terjadi. Sangat tidak masuk akal.

Lalu mengapa aku begini? Apa aku sudah mati rasa terhadap lingkungan sekitarku? Yang membuatku hampir seperti orang autis?

Itu kemungkinan terburuk yang bisa kupikirkan. Semoga saja tidak. Bisa saja aku begini karena sakit hati yang dalam, karena perbuatan mereka padaku di hari-hari yang lalu.

Aku sudah berusaha melupakannya. Tapi kau tahu, itu sangat sulit. Sakit hati ini terlalu sulit dilupakan. Tapi aku harus mencobanya.

Friday, June 7, 2013

(Yang Katanya) Sweet Seventeen :3

Tujuh belas! Pitu las! Seventeen! Dix-sept! Siebzehn! Zeventien! Diecisiete! Dicissiette anni! Seacht! On yedi! Septendecim! Udah gede! Udah Dewasa! Udah bisa bikin KTP! Udah tua! *eh --a

Alhamdulillah yah *gaya ‘tante’ sy_hr_ni*, akhirnya aku sampai juga di umur tujuh-belas-tahun, umur yang ―katanya― merupakan patokan kedewasaan seseorang, umur yang merupakan ‘pintu gerbang’ menuju dunia mengerikan yang penuh tantangan dan cobaan hidup sebenarnya, dimana kita sudah benar-benar ‘dianggap’ sebagai orang dewasa.

Aku seolah membayangkan ada orang-orang suku jaman dulu yang berpakaian semacam suku aborigin sambil membawa obor, menyambutku di depan ‘hutan’ kehidupan sembil teriak ke aku gini: “Yeah! Welcome to the wild jungle of life! Ololololo.” *ceritanya ber-olo-olo dengan membulatkan mulut sambil mukul-mukul mulut pake telapak tangan gitu* *gak penting*.

Hmm, kalo dipikir-pikir sih yaa, kayaknya perubahan menjadi dewasanya gak sedrastis itu, deh. Semua itu pasti butuh proses yang panjang banget, dan setiap orang pasti prosesnya beda-beda. Ada yang dari kecil hidupnya udah penuh cobaan, yang akhirnya membentuk dia jadi orang yang tegar; ada yang hidupnya biasa-biasa aja, sampai proses pendewasaan diri pada dirinya itu gak kerasa; ada yang dari kecil enak-enakan terus, eh pas udah gede tiba-tiba dapet cobaan berat. Yap! Semua itu tergantung takdir, perilaku, dan sikap kita dalam menghadapi hidup ini.

Tapi ternyata kita udah terbiasa sama kalimat “udah tujuh-belas-tahun berarti udah dewasa”. Jadi mulai dari situ kita ‘dituntut’ untuk menjadi orang yang ‘sebenarnya’. Gak salah sepenuhnya juga sih sebenernya, malah bagus, karena ya memang begitu seharusnya :D

Newer Posts Home Older Posts